Rabu, 25 Mei 2011

TES JAWAB SINGKAT EDISI 19 MEI 2011

Hari kamis tanggal 19 Mei 2011, Bapak Marsigit mengadakan tes jawab singkat kepada kami mahasiswa pendidikan matematika swadana 08. Berikut ini adalah pertanyaan serta jawabannya yang saya lengkapi dengan sedikit penjelasannya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

§ Pertanyaan :

Apa unsur penting untuk membangun pendidikan karakter?

Jawaban:

Pengembangan karakter dalam pendidikan matematika dapat dilaksanakan dengan mengembangkan

1. Komunikasi material,

2. komunikasi formal,

3. komunikasi normatif dan

4. komunikasi material.

§ Pertanyaan:

Siapa nama hantu pada elegi “Forum Tanya Jawab 2: Tema Hantu dan Kematian di kelas RSBI....?

Jawaban:

Hantu Casablanca. Mungkin nama ‘Casablanca’ memberikan image seram.

§ Pertanyaan:

Dua hal apa sajakah yang diperlukan dalam transformasi dunia?

Jawaban:

Ruang dan Waktu. Dimensi ruang dan waktu adalah dimensi yang tidak dapat dipisahkan.

§ Pertanyaan:

Apakah definisi filsafat secara subjektif?

Jawaban:

Filsafat adalah diriku.

§ Pertanyaan:

Apakah unsur dasar pembentuk bahasa?

Jawaban:

Subjek dan Predikat. Dalam satu kalimat jelas ada subjek dan predikat. Subjek adalah orang yang melakukan, sedangkan predikat adalah pekerjaannya.

§ Pertanyaan:

Apakah definisi Imanuel Kant tentang dunia?

Jawaban:

Dunia adalah pikiranku.

§ Pertanyaan:

Bilamana kita tidak mampu mendefinisikan filsafat ?

Jawaban:

Bila kita berfikir kritis/ filsafat. Dengan berfikir kritis kita bisa menembus dimensi ruang dan waktu.

§ Pertanyaan:

Siapa nama filsuf yang tidak tahu apa – apa?

Jawaban:

Sokrates

§ Pertanyaan:

Bagaimana aku bisa terbang?

Jawaban:

Dengan berpikir kritis. Kita juga bisa terbang seperti burung di angkasa, yakni dengan pengetahuan yang kita punyai. Semakin banyak pengetahuan yang kita punya, kita bisa semakin tinggi terbangnya. Pengetahuan bisa kita dapat salah satunya dengan berfikir kritis.

§ Pertanyaan:

Apa yang tertinggi dari keilmuan?

Jawaban:

Sanksi keilmuan. Maksudnya adalah semakin tinggi keilmuan kita, kita akan menjadi sanksi betapa hebatnya suatu pengetahuan.

§ Pertanyaan:

Sifat yang satu dijatuhi oleh sifat yang lain disebut…..

Jawaban:

Aksiden. Contohnya adalah segala bencana dan malapetaka yang maha dahsyat

§ Pertanyaan:

Dosaku dikarenakan …..

Jawaban:

Deterministku. Berasal dari kata determinisme yang artinya menentukan nasib orang lain.

§ Pertanyaan:

Ilmu yang mempelajari berbagai peraturan atau aturan – aturan….

Jawaban:

Filsafat

§ Pertanyaan:

Siapakah penguasa dunia itu ?

Jawaban:

Multifaced. Artinya adalah berwajah atau bermuka banyak. Dalam pewayangan digambarkan seperti Dasamuka.

§ Pertanyaan:

Yang menghubungkan antara yang ada dan yang mungkin ada adalah

Jawaban:

Pikiran. Tanpa adanya pikiran kita tidak bisa melihat sesuatu yang mungkin ada.

§ Pertanyaan:

Infinite Regress sama halnya dengan…

Jawaban:

Debat kusir. Debat kusir sederhananya adalah debat yang tidak berkesudahan atau debat yang tidak punya tujuan. Hal ini hampir sama dengan infinite regress, yaitu tidak ada hentinya. Infinit regress adalah kesadaran tentang kesadaran tentang kesadaran tentang kesadaran.....tentang kesadaran….ataupun ketika akan mendefinisikan “adalah”. Adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah……

§ Pertanyaan:

Unsur dari reduksi adalah…

Jawaban:

Abstraksi. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuatu yang tidak dialami secara langsung atau konkret.

§ Pertanyaan:

Unsur kelengkapan adalah….

Jawaban:

Idealisme

§ Pertanyaan:

Anti filsafat adalah…..

Jawaban:

Filsafat. Karena filsafat mencakup hal yang ada dan yang mungkin ada.

§ Pertanyaan:

Mengapa para filsuf tidak bisa lari dari filsafat…

Jawaban:

Karena para filsuf adalah filsafat

§ Pertanyaan:

Siapakah orang paling seksi dalam elegi pak marsigit…

Jawaban:

Obama. Orang yang paling seksi adalah orang yang memiliki pengaruh yang besar terhadap orang lain.

§ Pertanyaan:

Siapakan orang yang paling berbahaya….

Jawaban:

Diriku. Diriku bagaikan berlian yang belum diasah, mempunyai misteri yang sewaktu – waktu bisa membahayakan orang lain.

§ Pertanyaan:

Apakah pekerjaan seseorang yang bertanya kepada bapak Marsigit yang ditayangkan dalam elegi?

Jawaban:

Guru SD

§ Pertanyaan:

Beliau tanya tentang apa?

Jawaban:

Diskusi kelompok

§ Pertanyaan:

Permohonan maaf karena arogansi berfilsafatku dikarenakan…

Jawaban:

Aku kurang santun memanggil nama-nama para Filsuf

§ Pertanyaan:

Permohonan maaf atas kelancangan berfilsafatku dikarenakan…

Jawaban:

Aku selalu berani Mengatakan Benar sebagai Benar dan Salah sebagai Salah di Hadapanmu

§ Pertanyaan:

Permohonan maaf atas kemarahan berfilsafatku dikarenakan…

Jawaban:

aku menemukan bahwa dirimu ternyata tidak ikhlas.

§ Pertanyaan:

Apa itu gunung super?

Jawaban:

Danau Toba. Danau Toba, berdasarkan sumber dari elegi bapak Marsigit, Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, sungguh supernya Danau Toba, danau tersuper dan terbesar di Indonesia

§ Pertanyaan:

Siapakah yang berdialog pada elegi

Jawaban:

1. Mahasiswa

2. Pak Marsigit

3. Elegi

§ Pertanyaan:

Siapakah yang berdialog pada elegi Forum tanya Jawab 54: Dialog Filsafat ke dua

Jawaban:

Mahasiswa dan Pak Marsigit

§ Pertanyaan:

Bagaimana melakukan perjalanan imajiner?

Jawaban:

Dengan membayangkan.

§ Pertanyaan:

Filsafat dari hidup adalah pilihan adalah…

Jawaban:

reduksitisme

§ Pertanyaan:

Tingkatan paling tinggi dari berpikir adalah

Jawaban:

refleksi diri

§ Pertanyaan:

Mengukur dengan ukuran yang tidak sama serta tidak adil disebut…

Jawaban:

Incommensurable. Contoh konkret dari icomensurable adalah masyarakat perumnas, tinju antara kelas bulu vs tinju kelas atas.

§ Pertanyaan:

Konteks siswa menentukan kurikulum…

Jawaban:

Di Inggris

§ Pertanyaan:

Filsafatnya burung berkicau pagi hari adalah

Jawaban:

Inovasi

§ Pertanyaan:

Filsafatnya jangkring mengerik sore hari adalah

Jawaban:

Tradisional

§ Pertanyaan:

Apa yang menjadi sifat dasar dari reduksi?

Jawaban:

Tajam dan Kejam

Demikianlah penjabaran dari saya. Saya menyadari masih sangat kurang dalam menjelaskan serta menjabarkannya. Terlalu banyak reduksi yang saya lakukan. Diriku adalah reduksi. Mohon tambahannya.

Selasa, 10 Mei 2011

GADO – GADO FILSAFAT PART II


Gado-gado bagi masyarakat Indonesia pada umumnya merupakan salah satu makanan yang populer. Gado – gado sebagai makanan khas Indonesia sudah diakui kelezatannya, dari kalangan anak sampai dewasa, dari golongan atas sampai golongan kantong pas – pasan semua menyukainya. Ini berarti kedudukan gado – gado dalam hati para penggemarnya suli untuk tergantikan. Ngomong – ngomong tentang kedudukan, kedudukan filsafat bagi ilmu – ilmu yang lain juga berpengaruh. Hubungan antara ketiga pilar filsafat, yakni ontologi, epistimologi, dan aksiologi juga berpengaruh satu dengan yang lainnya. Ada Sembilan(9) hubungan antara ketiganya. Yakni diuraikan sebagai berikut, [1]Ontologi – ontologi, Ontologi yang lebih kita kenal dengan hakikat ternyata juga mempunyai hubungan dari ontologi atau hakekat yang lain, atau bisa kita katakan hakekat dari hakekat. Sebenar – benarnya hakekat adalah sang pencipta. [2]Ontologi - epistimologi, begitu juga dengan sebaliknya juga memiliki hubungan yang erat. Hakekat dari epistimologi, dimana epistimologi sering disebut dengan metode adalah metode untuk menggapai hakekat, seperti apa yang dituliskan Dagamer dalam bukunya yang berjudul “ Kebenaran Metode”.[3]Epistimologi – ontologi, merupakan kebalikan dari hakekat dari epistimologi yakni metode dalam menggali hakekat. Dimana metode dalam menggali hakekat adalah filsafat. Selanjutnya adalah hubungan dari [4]ontologi dan aksiologi, atau hakekat dari baik buruk. Dan kita semua sudah mengetahui bahwa hakekat baik buruk setiap orang berbeda tiap orang. Sedangkan kebalikannya adalah [5]aksiologi-antologi atau baik buruknya hakekat. Contohnya adalah misalkan kita berbicara tentang Allah, sebaiknya di masjid atau pada tempat yang suci, [6] epistimologi – epistimologi adalah metode dalam menggali metode. Hubungan berikutnya adalah [7] epistimologi – aksiologi, yakni metode yang beraksiologi. Tujuannya adalah mengungkap baik dan buruk. Misalnya dalam kasus terbunuhnya Osama bin Laden, bagi Amerika Osama bin Laden adalah tokoh teroris yang jahat, kejam dll, tetapi bagi para pengikut Osama, Osama bin Laden adalah tokoh yang baik, dll.[8] Aksiologi – epistimologi , yakni etikanya adalah cara. Dan yang terakhir adalah [9] Aksiologi – aksiologi, yakni tatacara atau baik buruknya tentang baik buruk. Contohnya adalah ritual resepsi pernikahan. Dimana maksud dari resepsi pernikahan adalah menyampaikan kebaikan dengan cara yang baik. Demikianlah hubungan ketiga pilar dalam filsafat tersebut.

Ternyata membuat gado – gado dengan bumbu kacang yang lezat tidaklah sulit, ya segampang belajar filsafat. Dimana berpikir filsafat bebas menembus dimensi ruang dan waktu. Seperti apa yang diungkapkan Bapak Marsigit, belajar filsafat menjadikan kita berpikir kritis, mempunyai pemikiran yang menyebabkan selalu ingin bertanya. Tentu membutuhkan banyak referensi untuk belajar filsafat. Sekarang pertanyaannya adalah apa tidak bingung belajar dengan banyak referensi. Perlu diketahui bahwa referensi satu dengan yang lain saling berhubungan sehingga tidak akan membingungkan.

Kalau pada gado – gado, bumbu kacang memiliki peran tinggi karena kemantapan sepiring gado- gado terletak pada bumbu kacangnya. Jika dalam filsafat, bahasa mengambil andil besar dalam berfilsafat. Baru aku menyadari bahwa selama ini aku berfilsafat dengan bahasa, sehingga filsafatku adalah bahasaku. Dan baru aku menyadari bahwa bahasaku tidak bisa menjelaskan semuanya. Bahasa analog adalah bahasa yang penting dalam berfilsafat. Bahasa analog masih dipandang tinggi oleh masyarakat, sehingga sekarang digunakan commonsense atau bahasa sehari – hari dalam filsafat. Berbicara tentang bahasa, tentu sebagai hamba Allah, kita ingin mengungkapkan kebesaran Allah dengan menggunakan bahasa yang indah. Dengan menyebut namaNya lah, sudah merupakan bahasa paling indah.

Sering aku bayangkan kelezatan sepiring gado – gado saat cacing – cacing dalam perutku meraung – meraung meminta makan. Khayalanku terbang melayang menuju warung gado – gado favoritku, warung pojok. Padahal aku mengetahui berkhayal adalah berlogika tetapi tidak ada pengalaman dan hanya menyangkup separuh dunia saja. Sungguh aku tidak sadar. Karena aku tidak sadar berarti aku tidak berpikir. Dimanakah batas pikiran kita? Jawabnya tentu di dalam hatiku. Orang yang tidak membatasi batas pikirannya berarti dia tidak mempercayai adanya Tuhan. Kadang pikiran kita tak lepas dari jebakan para mitos. Apa itu mitos? Mitos dapat diartikan dalam arti primitif, arti luas, arti sempit, arti professional dsb. Contoh mitos dalam arti primitif adalah sering kita dengar nenek kita bicara “ awas pohon mangga itu ada yang nunggu”. Hingga kita yang mendengarnya tidak berani mendekati pohon mangga tersebut, padahal sebenarnya ada makna tersirat di dalamnya. Dan masih banyak lagi contoh mitos dalam kehidupan sehari- hari dalam pengertian yang lebih luas. Berpikir diawali dengan kesadaran, kemudian kesadaran diikuti tentang artinya sadar tentang hal apa. Misal sadar tentang hal makan gado – gado. Jika sadar keluar dinamakan berkhayal , sedangkan jika sadar ke dalam artinya berfilsafat. Bermimpi juga keluar dari kesadaran kita. Mungkin pernah terbesit dalam lamunan kita, apakah ada mimpi di dalam mimpi dan di dalam mimpi ada mimpi lagi. Teorinya dalam matematika hal ini disebut dengan “infinit regress”. Seperti yang pernah dijelaskan oleh Bapak Marsigit, infinit regress adalah kesadaran tentang kesadaran tentang kesadaran tentang kesadaran.....tentang kesadaran….ataupun ketika akan mendefinisikan “adalah”. Adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah……

Demikianlah kelezatan gado – gado filsafat yang berpengaruh terhadap ilmu – ilmu yang lain. Seperti kelezatan sepiring gado – gado yang bisa menghipnotis para penggemarnya.

Rabu, 04 Mei 2011

KELEZATAN GADO – GADO FILSAFAT

Siapa yang tak kenal dengan makanan asli ini? Gado-gado, makanan dari Betawi ini terdengar seperti “campur-campur”. Benar sekali memang, makanan ini memang campur-campur alias berbagai macam sayuran sehat ada didalamnya. Gado-gado terdiri dari macam-macam sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu didalamnya. Sayurannya pun beragam, ada sayuran hijau yang diiris kecil-kecil seperti selada, kubis, bunga kol, kacang panjang, tauge, mentimun, tomat, kentang rebus yang diiris, telur rebus dan dilumuri bumbu kacang yang lezat.

Hampir sama dengan gado – gado, filsafat juga campur – campur dan beranekaragam penyusun di dalamnya. Jika pada gado – gado terdiri dari sayuran – sayuran, maka pada filsafat terdiri dari beranekaragam objek, dimana meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Kira – kira antara yang ada dan yang mungkin ada munculnya duluan mana ya? Apakah sesuatu yang ada? Atau apakah yang mungkin ada? Pertanyaan ini hampir senada dengan mana yang duluan telur atau ayam? Sesuatu yang membingungkan!! Coba perhatikan berikut ini! Bapak Marsigit akan menulis pada papan tulis yang masih bersih. Potensi apa yang ada pada papan tulis yang bersih itu? Mungkin gambar kelinci, gambar tupai atau bahkan tulisan singkat dari bapak Marsigit. Bagi Bapak Marsigit antara yang ada dan yang mungkin ada lebih duluan yang mungkin ada, karena beliau memikirkan dulu di pikiran, beliau hendak membuat apa. Jika Bapak Marsigit memberi potensi gambar kelinci pada papan tulis itu berarti gambar kelinci sudah berada dalam benak atau pikiran bapak Marsigit, berarti gambar kelinci adalah yang mungkin terjadi bagi Bapak Marsigit. Berarti antara yang ada dan yang mungkin ada lebih dahulu yang mungkin ada bagi Bapak Marsigit. Bagi kita yang melihat gambar kelinci tersebut, gambar kelinci merupakan sesuatu yang ada, hal ini disebabkan karena kita melihat sesuatu yang sudah ada terlebih dahulu. Berarti bagi kita yang melihat, antara yang ada dan mungkin ada lebih dahulu yang ada. Kesimpulannya antara yang ada dan yang mungkin ada lebih dahulu yang mana itu tergantung sudut pandang yang mengamati atau melihatnya. Begitulah ilustrasi sederhana untuk menjawab mana yang lebih dahulu antara yang ada atau yang mungkin ada. Begitulah berpikir filsafat, bebas menembus ruang dan waktu dan perlu diingat berfikir filsafat berdimensi – dimensi.

Masih tentang objek, objek merupakan syarat mutlak dari suatu ilmu. Karena objek inilah yang menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam pengupasan lapangan ilmu pengetahuan itu. Tanpa adanya objek tertentu maka dapat dipastikan tidak akan adanya pembahasan yang mapan. Objek dibagi menjadi dua yakni objek material yang bisa diartikan sebagai “isi” dan objek formal yang dapat diartikan sebagai “wadah”. Contohnya botol berisi air putih berarti air putih sebagai objek material dan botolnya adalah sebagai objek formal. Dan ternyata botol juga bisa menjadi isi dari tas, berarti botol sebagai objek formal dari air putih bisa menjadi objek material dari kantong plastik. Dan sebenarnya – benarnya objek formal bisa menjadi objek material begitupun sebaliknya.

Jika dalam gado – gado terdapat telur dan dilengkapi dengan nasi atau lontong maka dalam gado – gado filsafat dilengkapi dengan fenomena. Fenomena dalam filsafat ada dua, yakni kaum pengikut Permenides, dimana Permenides menyatakan fenomena itu selalu bergerak secara tetap. Dan yang kedua adalah kaum pengikut Heraclitos. Heraclitos menyatakan bahwa fenomena itu selalu berubah. Jika tesisnya adalah fenomena maka antitesisnya adalah noumena, menurut Immanuel Kant noumena adalah sesuatu yang tidak dapat dipikirkan seperti roh. Kalau kita iseng – iseng memikirkan sesuatu apakah kelak akan menjadi sebuah kenyataan? Berpikir sebaiknya berpikir yang terang. Terang di pikiran, terang di jiwa serta terang di badan. Untuk memahami terang dalam berpikir sebaiknya kita memahami terlebih dahulu tentang hakekat berpikir yakni ketika seseorang bisa mengambil keputusan. Selain terang dalam berpikir, terang dalam hati yakni ketika diri saya sendiri, kamu, dia, kalian serta mereka merasa tidak ada jarak dengan Yang Mahakuasa.

Kelezatan sepiring gado – gado biasanya terletak pada kelezatan bumbu kacangnya. Jelas untuk mendapatkan bumbu kacang yang lezat harus adil dalam memadu – madankan bermacam – macam bumbu dan kacang atau proporsi aneka ragam komposisi bumbu kacang harus sesuai takaran. Dalam filsafat hal ini disebut dengan commensurable. Berbeda dengan commensurable, icomensurable adalah mengukur dengan ukuran yang sama serta adil. Contoh konkret dari icomensurable adalah masyarakat perumnas, tinju antara kelas bulu vs tinju kelas atas.

Agar gado – gado rasanya tambah mantap maka tambah aja cabainya, hingga dikenal gado – gado mercon yang mantap dengan rasa pedasnya. Senada dengan itu, agar lebih mantap belajar filsafat maka perlu diperbanyak membaca eleginya. Karena sebenarnya di setiap elegi memiliki jiwa spirit. Mempunyai banyak makna di dalamnya yang bisa kita petik. Diantara banyak elegi karangan Bapak Marsigit, pada salah satu elegi menyebut tentang orang seksi, siapakan orang terseksi tersebut? ternyata makna dari orang seksi tersebut adalah seseorang yang mempunyai kemampuan serta berpengaruh terhadap orang lain. Dalam hal ini adalah presiden AS yakni Obama. Keren!!! Elegi yang menarik selanjutnya adalah elegi “Surat Terbuka untuk Presiden” –lah yang merupakan elegi terformal. Adapun elegi tentang tema suatu kelas tentang hantu dan kematian yang menarik perhatian saya. Kita mengetahui bahwa setiap omongan kita adalah doa, setiap langkah kita adalah doa, bahkan setiap langkah perbuatan kita adalah doa. Dari sisi sosiologis tema itu menggambarkan generasi muda yang mulai kehilangan fondamen, kenakalan remaja dimana – mana. Sebagai calon pendidik marilah kita mencari solusi masalah ini bersama – sama. Begitu besarnya manfaat serta pengaruh elegi dalam belajar filsafat bak pengaruh Hilbert terhadap matematika Indonesia, yakni Hilbert-lah yang berhasil membangun konsep matematika formal dan melahirkan struktur matematika.

Selain rasanya yang lezat, gado-gado terdapat banyak kandungan gizi yang baik untuk tubuh kita.itulah manfaat dari lezatnya sepiring gado-gado. Tidak mau kalah dengan kelezatan gado – gado, gado – gado filsafat juga memiliki implementasi atau manfaat. Mulai dari implementasi filsafat dalam kehidupan kita sehari- hari sampai dengan implementasi filsafat dalam bidang pendidikan. Kita sudah mempelajari tentang tiga aspek atau pilar dalam filsafat. Tiga pilar tersebut adalah antologi , epistimologi dan aksiologi. Aspek antologi digunaka untuk menjawab pertanyaan apa dan bagaimana, kemudian aspek epistimologi menjawab pertanyaan mengapa, selanjutnya aksiologi digunakan untuk menjawab pertanyaan untuk apa.

Tiga pilar filsafat tersebut bisa masuk ke segala aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Manfaat filsafat dalam pendidikan yakni bisa mengetahui kualitas pendidikan , dimana kualitas itu sifatnya bertingkat – tingkat. Berikut adalah gambaran tingkatan dari kualitas. Tidak usah ambil contoh jauh – jauh. Lihatlah pada dirimu sendiri. Kualitas pertama dari diri anda sendiri adalah wajah anda, make up anda jika anda wanita, selanjutnya kualitas yang kedua pada diri anda adalah pikiran anda, perasaan anda , bahkan cita – cita anda dan lain sebagainya. Begitu berikutnya sampai kualitas ke – n pada diri anda sendiri. Berbicara tentang kualitas pendidikan, kita bisa menengoknya di blog Bapak Marsigit dalam elegi yang berjudul ”Elegi Burung di Pagi Hari dan Jangkring di Malam Hari”. Kita mengetahui pendidikan di Indonesia sekarang masih sangat kritis. Pemberontakan pendidikan sering terjadi di mana – mana , tempurung pendidikan juga masih belum banyak yang diungkap, pro dan kotra masalah Ujian Nasinal (UN) , dan tentu masih banyak masalah – masalah pendidikan yang lainnya.

Pemberontakan pendidikan ternyata juga dibahas dalam filsafat. Wow… memang kajian filsafat sangatlah luas. Pemberontakan pendidikan yang akhir –akhir ini baru terjadi adalah demo mengenai Sisdiknas tahun 2003 yang bertempatkan di Jln. Malioboro. Demo yang bertemakan “ Anti Kapitalisme dalam Bidang Pendidikan” ini menuntut adanya pendidikan murah.

Tidak hanya pemberontakan pendidikan, pendidikan karakter serta pro kotra UN juga masuk dalam kajian filsafat. Sekarang ini digembor – gemborkan memasukkan pendidikan karakter dalam sekolah serta setiap mata pelajaran. Manfaat pendidikan karakter pada pendidikan di Indonesia adalah menanamkan karakter yang berbudi pada masing – masing jiwa peserta didik.

Berpindah ke masalah Ujian Nasional (UN), banyak yang pro dan kotra dalam menanggapi masalah UN ini. Berbicara tentang Ujian Nasional teringat pada elegi Bapak Marsigit yang berjudul “ Serba – Serbi Unas”. Dalam elegi tersebut diceritakan hal – hal yang dilakukan orang tua peserta didik, peserta didik, para pendidik serta pihak sekolah agar anak didiknya bisa lulus UN, mulai dari doa bersama, mengembleng soal – soal bahkan sampai pergi ke dukun minta jampi – jampi. Sungguh tragis. Pemerintah menyadari bahwa Ujian Nasional (UN) adalah bentuk ketidakkonsistenan kebijakkan pemerintah. Walaupun begitu , hal yang mustahil untuk menghapus UN karena UN merupakan sebuah proyek oleh pemerintah.

Berdasarkan uraian di atas, kita telah mengungkap rahasia dibalik kelezatan sepiring gado – gado dan gado – gado filsafat. Karena berpikir filsafat bebas menembus dimensi ruang dan waktu, maka maaf atas segala kelancangan dalam menembus dimensi ruang dan waktu. Sekarang kita mengetahui bahwa kelezatan gado – gado filsafat tidak kalah dengan kelezatan sepiring gado – gado yang terdiri dari sayuran hijau yang diiris kecil-kecil seperti selada, kubis, bunga kol, kacang panjang, tauge, mentimun, tomat, kentang rebus yang diiris, telur rebus dan dilumuri bumbu kacang yang lezat. Ayo lebih semangat belajar filsafat.